Samsung Electronics meluncurkan ponsel pintar Galaxy S3 yang paling canggih di kelasnya di Eropa, Selasa waktu setempat, dengan target mengalahkan penjualan model sebelumnya yang telah membantu perusahaan Korea itu mendongkel Apple sebagai pembuat ponsel pintar terbesar di dunia. Galaxy S3, yang bisa melacak gerakan mata si pengguna untuk membuat layarnya tidak menyilaukan atau untuk mematikan ponsel saat habis dipakai, dipajang di toko-toko di 28 negara Eropa dan Timur Tengah, termasuk Jerman, di tengah upaya Samsung memperlebar jarak dari Apple yang masih beberapa bulan lagi meluncurkan iPhone terbarunya. |
Saat peluncuran, Samsung menciptakan kegemparan yang sudah menjadi norma setiap Apple mengeluarkan gadget baru. Namun sebagian pembeli harus menunggu beberapa minggu lagi untuk bisa mendapatkan ponsel karena adanya penundaan untuk memperoleh warna yang baru diciptakan: "Pebble Blue".
Di Berlin, sekitar 50 pembeli mengantri di luar toko ponsel BASE dari Senin malam untuk bisa mendapatkan S3.
Di Frankfurt, antrian mencapai 100 orang ketika toko Deutsche Telekom di sentra bisnis The Zeil dibuka Selasa pagi.
“Kira-kira sama dengan situasi ketika iPhone terbaru dijual," kata Steven Barth, 21, yang melayani pemesanan di toko itu. "Kukira kampanye publisitas kami ikut membantu. Kami menjual sekitar 100 Galaxy hari ini, di toko ini."
Robert, seorang pelajar dari Frankfurt, juga ikut memesan Galaxy S3.
"Saya tidak terlalu senang ketika Apple menjual iPhone hanya lewat Deutsche Telekom. Saat itulah saya memutuskan membeli Samsung dan tak pernah pergi," kata pria umur 28 tahun ini.
Di Paris, beberapa toko ponsel tidak punya stok S3 dan para penjualnya tak tahu di mana mereka bisa mendapatkannya.
"Para pembeli sudah mengantri demi Galaxy S3. Ini merupakan satu dari sedikit ponsel ternama yang diluncurkan tahun ini," kata Laurent Lame, direktur marketing bagi operator SFR di Perancis.
Dikatakannya Samsung memang berniat menciptakan kegemparan seperti saat peluncuran iPhone.
"Samsung dengan ketat menyimpan detail ponsel tersebut untuk menciptakan situasi yang penuh rahasia sehingga membuat peluncurannya menjadi suatu event. Mereka melakukan ‘rayuan'seperti yang dilakukan Apple sekarang," kata Lame.
Seorang juru bicara operator ponsel Vodafone di Inggris mengatakan S3 menjadi perangkat berbasis Android yang paling banyak dipesan sepanjang sejarah.
Ponsel pintar ini, yang dijalankan dengan sistem operasi Android Google, memiliki layar 4,8 inci, salah satu yang terbesar, dan jauh lebih besar dibandingkan layar 3,5 inci milik iPhone 4S.
Operator-operator terbesar di dunia, dari Vodafone sampai SingTel di Singapura, telah dengan agresif mempromosikan S3, menciptakan spekulasi kalau ponsel ini akan melampaui pendahulunya Galaxy S2, yang sudah terjual sebanyak 20 juta biji di seluruh dunia.
Samsung sendiri juga sudah mengatakan kalau model terbaru ini diharapkan akan melewati penujalan model sebelumnya.
Samsung memperkenalkan model pertama Galaxy pada 2010, atau tiga tahun setelah debut iPhone, untuk mengimbangi sukses Apple di industri ponsel pintar ketika produsen besar seperti Nokia dan si pencipta BlackBerry, Research In Motion, mulai mendapatkan masalah.
Samsung menjual 44,5 juta ponsel pintar periode Januari sampai Maret, setara dengan 21.000 biji tiap jamnya, dan menciptakan pangsa pasar sebesar 30,6 persen. Apple menjual 35,1 juta iPhone untuk merebut 24,1 persen pangsa pasar.
"Galaxy S3 adalah penantang sejati bagi iPhone yang akan hadir," kata Francisco Jeronimo, seorang analis di London. "Ini mungkin akan menjadi ponsel pintar paling laris tahun ini, meskipun ujian sebenarnya baru akan dihadapi saat iPhone baru diluncurkan."
Dalam lomba meraih supremasi ponsel pintar global ini, Apple telah menuduh Samsung meniru beberapa produknya. Perusahaan Korsel itu kemudian balik menuduh Apple telah melanggar hak paten-nya. Masing-masing saling membantah dan pertarungan di meja hijau terus berlanjut.
Apple berencana memakai layar lebih besar di iPhone terbarunya,. Model iPhone 4S yang sekarang diluncurkan sejak Oktober tahun lalu.
Samsung meluncurkan layanan musik buatan sendiri di Galaxy S3, semakin menambah persaingan terbuka dengan Apple.
"Samsung tidak dikenal karena layanan konten; kami membuat produk perangkat keras tapi kami tidak berbuat banyak dalam hal konten, namun itu sudah berubah sekarang," kata T.J. Kang, wakil dirut Media Solution Center milik Samsung Electronics.
"Kamu melakukannya untuk menciptakan pengalaman yang lebih menyenangkan bagi pengguna. Ada hal-hal yang bisa kami lakukan lebih baik jika kami memegang kendali penuh atas semua layanan."
Lebih Bundar
Meninggalkan pendahulunya, yang bentuknya telah mengakibatkan sengketa hukum dengan Apple, Galaxy terbaru punya bentuk yang lebih bundar. Dia juga bisa mengenali suara dengan tehnologi S Voice, yang pasti akan diperbandingkan dengan tehnologi Siri milik Apple, dan perangkat pengenalan gambar yang bisa menandai (tag) dan mengirim foto.
Harga bervariasi tergantung kontrak. Model dengan memori 16 gigabyte dilabeli 189 pound (US$300) di bawah kontrak selama 12 bulan dengan Vodafone. Paket serupa untuk produk iPhone 4S bernilai 159 pounds, namun dengan langganan data bulanan yang lebih mahal.
Samsung mengatakan akan menjual S3 lewat 296 agen di 145 negara Juli nanti.
Profit dari divisi ponsel Samsung naik tiga kali lipat menjadi US$3,6 miliar di kuartal I, mencakup 73 persen dari laba operasional.
Para analis memperkirakan biaya marketing global S3 mencapai beberapa ratus juta dolar.
0 komentar:
Posting Komentar